Cerpen Cinta, Romantis, Patah Hati

Sengaja aku persembahkan sebuah karya cerpen yang terukir dalam hati hanya untukmu.

Sebenarnya Masih Ada Rasa Sayang

              Telah kualami selama ini cerita cinta bersama seorang wanita yang sebenarnya selama ini masih kusayangi. Sebetulnya jauh hari aku sudah mengenal dirinya. Sewaktu kelas VIII aku sudah mengenalnya yang memiliki ciri khas yaitu suaranya yang keras. Perilakunya masih sama yang dulu hanya berbeda dalam sektor fisik saja yang menurutku dirinya manis J. Saat awal” tidak ada rasa yang berarti dalam hatiku terhadap dirinya, namun setelah mendapati sebuah tugas Bahasa Indonesia dari Pak Abi yang disuruh meresensi novel. Dia mengajak diriku untuk membeli sebuah novel ke matahari tepatnya di Madiun. Waktu itulah timbul rasa senang diriku terhadap dirinya. Naik motor begoncengan bersama menuju Madiun. Tersemat canda dan tawa :D. Itu memang baru awal saat” aku bersama dia menjalani kehidupan yang akan aku teruskan dengan penuh pengorbanan rasa cinta kedepannya. Belum genap 1 minggu pada malam jum’at dia mengajakku keluar. Katanya dia ingin latihan nari. Senang hati ini girang – gemirang rasanya. Aku hampiri dia di rumahnya dan bertemu dengan orang tuanya. Itu hal biasa terjadi. Aku mendapat titipan dari orang tuanya untuk hati – hati dan menjaga dia. Siap kataku. Sebelum ketempat yang dia tuju, aku menawarkan untuk putar” kota Ponorogo terlebih dahulu dan dia menjawab iya. OK. Saat perjalanan kita saling ngobrol berbagi tips dll dan akhirnya dia menuruhku untuk mengantarkannya ke tempat dia berlatih tepatnya di kelurahan (belakang tirto wening). Kutunggu sms darinya sambil ngopi di tempatku biasa aku nongkrong dengan teman”ku. Waktu itu sudah beranjak malam dan dia mengajak aku untuk mengantarkan dia pulang. Saat aku sampai di tempat dia berlatih. Dengan tidak sengaja aku mendengar perbincangan dia dengan seorang lelaki yang mengutarakan sebuah kalimat “kamu diantar pacarmu ya...”. Dia menjawab “nggak, aku ini sama temanku ye...”. “lihat saja nanti” kataku dalam hati. Terus dia menghampririku dan langsung beranjak pulang ke rumahnya. Cintaku terus berlanjut dengan sms yang manis bila terucapkan dan didengar oleh telinga. Tak tereasa hati ini sudah bergeming ingin sekali merasakan hangat suasana cinta. Waktu itu aku berada di Wonogiri dan dengan tidak sengaja aku memikirkan sebuah hadiah untuk dirinya. Saat itu aku memberinya hadiah pertama dariku yaitu sebuah kalung silver. Dia mulai curiga dan aku heran mengapa dia mengutarakan kata “kamu sayang ya sama aku?” dan kujawab “hanya pecundang yang pergi dari masalah ini, aku itu sayang padamu”. Pertnyataan ini yang membuatku terasa sakit setelah aku menjawab pertanyannya “maaf aku masih butuh waktu banyak dalam hal ini dan lebih baik kita berteman saja”. “Mengapa kau utarakan kalimat itu padaku, aku ini cinta tulus kepadamu” jawabku dalam hati yang hanya bisa diam.
              Itu baru awal rasa sakit yang kua alami. Yang kedua ini lebih sakit saat aku memberinya lagi sebuah hadiah berupa bros jilbab kesukaan ibuku. Dia menolak hadiah tersebut dan dia kembalikan hadiah itu padaku. Tak sengaja bros itu jatuh dan aku tidak bisa meraihnya karena aku waktu itu naik motor. Kemudian dia ambil hadiah itu dan bilang terima kasih. Hah, lelah mengingat hal ini yang membuat hatiku hancur. Sebenarnya aku belum tau apa maksud dia menolak hadiahku. Setelah mendapati sebuah cerita dari teman wanitaku ternyata dia benar - benar tidak mau menjalani sebuah hubungan cinta dengan diriku. Hah, kuatur nafas ini unutuk menerima segala takdir yang kualami. Semenjak itu aku tidak lagi dekat dengan dirinya. Aku mencoba untuk menjauh dan melupakannya tapi itu terasa sangat sulit. Rasa sayang itu masih menempel di hatiku walaupun aku sekarang sudah berhubungan asmara cinta dengan orang lain (LDR). Dan kuketahui dirinya kelihatannya menyukai lelaki yang berinisial B. Memang sudah lama dia dekat dengan dirinya, tapi entahlah aku tak peduli lagi. Sudah kesal hati ini memikirkannya. Kecewa pasti kecewa, tapi terus aku harus gimana lagi. Kenyataannya sudah begitu. Tak bisa diulangi kembali.
              Satu hal ingin sekali aku omongkan terhadapmu yaitu tolong hargai semuanya dan hilangkan rasa labilmu kalo bisa jangan ada yang kau lukai setelah kau menerima perkataanku ini.

              Ini kata terakhirku kepadamu terima kasih atas segala perhatianmu yang kau berikan kepadaku selama ini. Aku hanya bisa mengucapkan aku bahagia bila kamu juga bahagia walaupun tak bersamaku walaupun kau bersama orang lain aku tak peduli yang penting jalani hidupmu gapailah dulu anganmu di masa depan dengan rasa cinta.

Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If there are more or less please Commented. Thank you so much Baby!

IconIconIconFollow Me on Pinterest